Adam telanjang




“Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"

“Buah Kayu” adalah sebuah hasil dari pohon yang sesungguhnya tidak bisa dimakan oleh manusia. Ia tidak mengenyangkan atau memberi manfaat bagi manusia. Buah dari pohon kehidupan yang buruk, sistim kehidupan yang menyandarkan azas kebenaran dari rekayasa manusia bukan rekayasa Nya, sistim kehidupan yang mengutamakan paripurna kehidupan materialistik. Selama manusia mengharapkan manfaat dari pohon itu, maka yang akan terjadi adalah kekacauan, keserakahan, Korupsi, Penipuan, Penzoliman diantara komunitas manusia. Itulah kehidupan Neraka.

Godaan untuk memakan buah itu amatlah besar karena pohon itu melambai-lambaikan buahnya yang terlihat ranum dan siap untuk dipetik. Demikian pula materi yang memiliki ciri dan gelagat yang sama dengan buah dari pohon itu.

Maka tergodalah manusia untuk mencicipi dan menikmati buah yang merayu itu dengan cara yang tidak benar. Mereka melakukan Korupsi, Pungli, Premanisme, dan penyalahgunaan wewenang yang terkait dengan jabatan yang disandang.

Karena mereka mendapatkannya dengan cara yang tidak benar, maka nampaklah rahasia kebobrokan sesungguhnya yang telah diselimuti sejak lama. Nampaklah bagi mereka aurat-auratnya dihadapan masyarakat yang melingkupinya.

Hingga mereka yang menikmati buah dari pohon itu digiring ke meja hijau untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Untuk menutupinya, mereka bersolek dengan kulit-kulit agamis. Mereka akrab dengan ibadah-ibadah ritual, berpenampilan layaknya seorang yang alim. Menyilaukan mata yang melihatnya dengan tujuan agar mendapatkan simpati. Agar mendapatkan kebijaksanaan dari mahkamah yang mengadilinya dari hukuman yang diancamkan. Siapa tahu Tuhan mengampuni kesalahannya dengan meringankan hukuman yang akan diterimanya. Mereka menutup aurat-auratnya dengan daun-daun surga. Daun yang menjadi patokan bagi khalayak sebagai penghuni surga. Padahal ular/iblis yang menipu adam juga berada di surga. Dengan kata lain orang-orang yang munafik ada dimana-mana, termasuk di tempat yang akrab dengan daun surga.

Kepatuhan dan ketaatan kepada Nya adalah pakaian orang-orang yang beriman. Ketika kepatuhan dan ketaatan itu hilang -dengan memakan buah itu-, terlepaslah segala pakaian yang menutupi aurat sebagai lambang dari aib, yaitu dosa. Jika tetap mendekati pohon kehidupan yang dilarang itu, maka manusia akan memakan buahnya, manusia akan mengalami hal-hal yang pernah dilakukan oleh Adam, yaitu terjebak dalam kubangan Neraka yang tidak ada jalan keluar untuk menghindarinya.

"Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar