Konsep alam semesta

• Konsep alam semesta yaitu konsep universal system, atau bisa juga disebut konsep dien yang haq. • Kita meyakini bahwa semua yang ada di alam semesta (segala apa yang di langit dan di bumi –benda-benda planet, tumbuhan, hewan dan manusia) pada hakekatnya telah berserah diri (suka maupun terpaksa) kepada hukum-hukum Alam. • Apakah seluruh mahluk telah beraktifitas sesuai dengan kaidah hukum alam itu sendirià yaitu menuju suatu realitas kesetimbangan—harmony satu sama lain ? Apakah yang terjadi justru sebaliknya ? • Terjadinya ketidak setimbangan di bumi dimana tempat manusia berada, pasti akan mempengaruhi kesetimbangan di langit. • Kalau hukum alam sudah dilanggar (tidak ditegakkan lagi) lantas, apa yang semestinya dilakukan ? • Renungkan! Jika kita hidup di suatu negara, maka kita harus mengikuti hukum yang berlaku di negara tersebut. Jadi, kalau kita berada di alam semesta, kita juga harus mengikuti hukum alam semesta. Hukum tersebut akan melindungi kita supaya kita tidak jatuh ke dalam tingkat kesadaran yang lebih rendah. • Sebagai contoh, ketika kita berada di suatu negara, dan kita melakukan semacam kriminalitas atau melanggar hukum, pasti kita akan dipenjarakan atau terkena semacam denda. • Sekarang jika kita tinggal di alam semesta ini dan melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan hukum alam semesta, maka kita juga harus ditempatkan di semacam keberadaan lainnya yang sangat tidak menyenangkan bagi kita. Itulah yang dinamakan karma, hukum akibat. "Apa yang kau tabur, maka itulah yang akan kau tuai." • Dengan demikian, apabila kita ingin hidup secara serasi dan tidak ingin mengalami situasi yang tidak menyenangkan bagi diri kita maka kita wajib mengikuti sistem alam semesta ini • Disitulah kelemahan agama-agama yang ada saat ini yang masih terkotak-kotak satu sama lain, menganggap dialah kebenaran tunggal, dan yang lainnya adalah sesat-menyesatkan. Sehingga yang terjadi adalah pertarungan antar agama, saling curiga yang akhirnya mewujudkan disharmoni antar manusia beragama. • Agama sesungguhnya tidak lagi memiliki JANGKAUAN tentang dien (sistem alam) apalagi kemampuan tentang penegakan dien itu sendiri. • Karena itu saat ini. kita harus membicarakan alam yang konkrit bukan alam yang tidak menentu. Inilah sesungguhnya yang dicari oleh para filosof. Mereka merenungi apa yang terjadi dibalik alam semesta ini sejak ribuan tahun yang lalu • Ketika kita melihat hukum manusia, hukum tersebut berbeda dari negara yang satu dengan negara lainnya, bahkan ketentuan moral berbeda dari negara yang satu dengan negara lainnya. Sehingga sulit untuk mengatakan kepada orang dalam suatu negara agar menerima hukum di negara lainnya. • Bandingkan dengan hukum alam semesta selalu dan senantiasa sama. Sebagai contoh, di Alkitab dikatakan bahwa, "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri. Kasihilah tetanggamu, kasihilah musuhmu, dsb..." Hal-hal seperti ini tidak akan berubah. • Kita kembali kepada filsafat dunia yaitu Plato (filsafat idealism) dan Aristoteles (filsafat materialisme). • Filsafat Idealism melahirkan pemahaman transenden yang mewujud menjadi AGAMA sementara Filsafat materialisme melahirkan Negara. • Plato mengatakan ide dulu, dari yang tidak ada menjadi ada. Aristo bilang bermula dari matter (alam dulu baru yang lain ada). • Pemikiran Aristoteles yang akhirnya membentuk BERBAGAI ideologi-ideologi di dunia. Kita banyak mengenal ideologi materialism yang mendominasi dunia tersebut seperti liberalism, komunisme maupun sosialisme yang mendominasi saat ini. • Intinya semua hakekat tujuan dan kebahagiaan di dunia ini adalah materi . Materilah tempat kita kembali. • Bagaimana Pandangan Kita tentang Materi? • Bagaimana hubungan materi dengan Tuhan Semesta Alam ? • Jika dilangit sudah tunduk dan patuh pada hukum alam yang bekerja, maka yang terjadi adalah kondisi yang harmoni, damai dan sejahtera di langit. • Maka begitu juga dibumi, jika manusia sudah tunduk dan patuh pada hukum alam yang bekerja, maka yang terjadi adalah kondisi yang harmoni, damai dan sejahtera di bumi. • Pertanyaannya, apakah hukum alam (hukum yang berasal dari Tuhan Semesta Alam) sudah ditegakkan di langit dan di bumi ? • Pandangan Einstein menyatakan bahwa alam bukanlah produk yang sudah selesai, tidak berubah, diciptakan sekali untuk seterusnya. Alam adalah kenyataan dalam gerak maju. Alam semesta bukanlah sebuah benda melainkan perbuatan, aliran dari chaos ke kosmos (Maitre, 1985: 65). • Pandangan Einstein telah merubah fisika kuno yang cenderung ke arah materialisme, substansi sebagai sesuatu yang padat, dengan substansi fisika relativitas yang merupakan sistem peristiwa yang saling berjalin, menurut Whitehead teori ini telah menukar pengertian “materia’ dengan pengertian “organisme” (Iqbal, 1966: 45) • Iqbal berpandangan bahwa realitas pada akhirnya bersifat ruhani atau spiritual. Ruhani menampilkan diri dalam kehidupan alami, material, maupun duniawi. Oleh karena itu segala sesuatu yang bersifat bendawi pada akhirnya bertopang pada akar ruhani. • Materi saja tidak mungkin memiliki substansi apabila tidak berakar pada dunia ruhani (spiritual). Tidak ada dunia profan dalam arti tidak bersumber pada Tuhan. Materi merupakan ruang lingkup bagi perealisasian diri ruh (Saiyidain, 1981: 65). • Setiap atom dari energi Ilahi, walaupun rendah dalam suatu wujudnya adalah suatu diri, dan derajat kedirian tertinggi dicapai oleh manusia karena manusia dapat menyebut “Aku ada”. Tujuan dari diri (ego) adalah selalu berjuang untuk mengukuhkan individualitasnya. • Usaha ini tidak terbatas pada manusia, namun gejala ini nampak pada segala organisme (Saiyidain, 1981: 25). Seperti telah disebutkan di atas, Iqbal berpendirian bahwa alam semesta itu merupakan organisme yang selalu tumbuh dan terbuka bagi ciptaan baru Tuhan. • Berdasarkan Fisika Quantum, tubuh dapat diurai sebagai berikut: awalnya tubuh kita dalam bentuk padat (tulang dan daging), kemudian diurai menjadi sistem-sistem (Persarafan, Kardiopulmonar, Gastrointestinal, Perkemihan, Hematologi, Endokrin), lalu organ-organ (Otak, Jantung, Paru, Ginjal, Hati, Pankreas), lalu jaringan (Epitel, Penyambung, Muskular, Saraf), kemudian sel-sel (Protoplasma, Sitoplasma, nukleus), lalu menjadi molekul (Misalnya air atau H20). • Energi yang paling halus adalah energi pikiran. Energi ini lebih halus dibanding energi quanta yang dipelajari dalam Ilmu Fisika. Energi pikiran bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi. Energi pikiran diproduksi oleh pikiran kita, dikendalikan oleh imajinasi kita, dan dibentuk oleh keyakinan-keyakinan kita. • Pikiran kita bergerak dalam bentuk getaran positif dan negatif. Suasana hati dan isi pikiran Anda, baik positif atau negatif, akan memancarkan getaran yang sama jenisnya. Kita bisa memilih mencarkan getaran positif, jika pikiran kita bersifat positif. • Pikiran positif itu antara lain: kegembiraan, cinta, kemakmuran, keyakinan, dan optimisme. Kita juga bisa memilih mencarkan getaran negatif, jika pikiran kita negatif seperti: kekecewaan, kesedihan, kebingungan, dan pesimisme. • Di sinilah Law of Attraction bekerja. Hukum ketertarikan akan merespon setiap getaran yang dipancarkan. Maka pastikan, getaran pikiran Anda bersifat positif, sehingga manifestasi fisik dan pengalaman yang kembali kepada Anda juga bersifat positif. • Setiap sifat fisik dan kimia alam semesta yang telah kita kaji ternyata tepat sesuai dengan yang diperlukan bagi keberadaan kehidupan. Namun, dalam buku ini kita hanya mengorek permukaan dari bukti yang berlimpah untuk fakta tersebut. Betapapun dalamnya Anda menyelidiki detail atau memperluas penelitian, pengamatan umum ini tetap berlaku; dalam setiap detail alam semesta, ada satu tujuan demi kehidupan manusia, dan setiap detail dirancang secara sempurna, seimbang, dan harmonis untuk mencapai tujuan itu. • Tentu saja ini merupakan bukti keberadaan Sang Pencipta yang menjadikan alam semesta untuk tujuan ini. Apa pun sifat materi yang kita kaji, kita menyaksikan di dalamnya pengetahuan, kebijaksanaan, dan kekuatan tidak terbatas dari Sang Pencipta. • Allah menciptakan benda-benda tersebut dari ketiadaan. Setiap benda tunduk pada kehendak-Nya, dan itulah sebabnya setiap dan segala sesuatu berada dalam keharmonisan yang sempurna satu sama lain. • Inilah kesimpulan yang akhirnya dicapai ilmu pengetahuan abad ke-20. Meskipun demikian, ini merupakan sekadar pengakuan terhadap fakta yang telah dipaparkan Al Quran empat belas abad lalu kepada umat manusia: Allah telah menciptakan setiap detail alam semesta untuk menampakkan kesempurnaan ciptaan-Nya sendiri: • "Maha suci Allah yang ditangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah." (QS. Al Mulk, 67: 1-4 • Para ahli fisika kuantum (quantum physics), yang paling popular diantaranya adalah Albert Einstein dan beberapa nama lain seperti Richard Feynman, Werner Heisenberg, Niels Bohr, David Bohm, Erwin Schrodinger, hingga Fred Alan Wolf, Amit Goswani, David Albert, dan banyak lagi. Para ilmuwan kuantum ini meneliti apa sebenarnya yang terjadi ketika sebuah benda dibelah terus-menerus hingga ke tingkat materi yang sangat kecil. Dan materi terkecil itu pun terus dibelah lagi dengan alat pemecah atom particle accelerator sampai tak terlihat hingga berubah menjadi energi yang terhalus. Dan selama bisa dilakukan, energi terhalus itu pun diusahakan untuk terus-menerus dibelah hingga akhirnya – seolah – lenyap menghilang • Dari berbagai penelitian itu, ilmu fisika kuantum membawa berita baru seperti ini: bahwa di dunia energi terhalus yang “tak tampak” wujudnya berlaku hukum yang berbeda dengan dunia benda yang “tampak”. Yaitu hukum fisika kuantum yang unik dan agak “sulit dipercaya”, yang diantaranya: Di dunia kuantum sebenarnya tidak ada benda yang padat kecuali ruang hampa. • Tingkah laku partikel yang berubah-ubah dari benda padat menjadi getaran vibrasi dan sebaliknya tergantung dari “niat” penelitinya. Berlakunya Hukum Ketidakpastian/Kesaling-tergantungan (uncertainty principle), hingga,. Hukum Non-Lokalitas yang menyatakan bahwa unsure terkecil dari semua benda itu sebenarnya ada disini dan di mana-mana sekaligus • Seperti terigu yang menjadi bahan dasar semua jenis roti atau air yang menjadi bahan dasar semua jenis minuman. • Ilmuwan fisika kuantum juga menjelaskan bahwa getaran-getaran energi terhalus yang dinamakan ‘quark, string, atau biasa disebut quanta’ yang “tak tampak” perwujudannya ternyata merupakan bahan baku dasar dari semua benda yang “tampak” wujudnya. • Energi ‘quanta’ ini secara menyeluruh dan ‘built-in’ menyelimuti dan merasuki semua benda yang tampak maupun tak tampak. Quanta adalah “bahan baku” semua benda di alam semesta. • Dan luar biasanya, ‘quanta’ bukanlah sebarang benda tetapi lebih merupakan vibrasi energi yang memiliki kecerdasan dan kesadaran hidup Benda ->Molekul->Atom->Partikel-> Quanta->Energi Vibrasi (Tampak=Fisika Newton, Tak Tampak=F.Kunatum) • Segala sesuatu di seluruh semesta ini merupakan bagian dari energi quanta yang luar biasa cerdas ini. Semua orang, semua binatang, semua tumbuhan, semua bintang, semua planet, dan semuamikroorganisme, betapapun kecil ataupun besarnya terbuat dari energi ini. • Semua benda yang anda lihat di sekitar anda seperti rumah, mobil, televisi, dan lain-lain, sebenarnya hanyalah merupakan susunan energi quanta yang tercipta oleh kerjanya (baca: keterbatasan) pikiran. • Sebab, jika semua benda itu diinvestigasi dari dekat – dengan mikroskop nuklir misalnya – maka tampak jelas bahwa mereka tidaklah padat sama sekali, melainkan terdiri dari rongga-rongga yang berisigetaran energi quanta yang bergerak sedemikian cepatnya sehingga “terlihat” padat oleh indra penglihatan kita dan “terasa” padat oleh indra peraba kita • Di level quanta semua benda sebenarnya menyatu dan tidak terpisah. Seperti terpisahnya udara di ruang tamu anda dengan udara di ruang makan atau kamar tidur anda. Masing-masing ruang “terlihat” berbeda tetapi sebenarnya terbuat dari udara yang sama. Seperti film yangtampak bergerak di layar sinema padahal sebenarnya merupakan kumpulan gambar tak bergerak yang dipaparkan secara cepat (24frame/detik) sehingga terlihat hidup. Inilah yang disebut ilusi atau kefanaan. • Seperti kata Einstein ini: “Semua kenyataan yang terlihat sesungguhnya hanyalah ilusi, sebuah tipuan mata yang sangat kuat dan sulit dihapuskan.” by. ERBE SENTANU (QUANTUM IKHLAS) • Quantum Fisika (QF) adalah fisika tentang atom, apa yang membentuk atom itu dan juga bagaimana perilaku “sub-Atomic particle” atau partikel yang membentuk atom itu sendiri. QF juga disebut fisika baru atau modern dan sangat berbeda dari fisika klasik (sebelum 1900) yang didirikan oleh Aristoteles sampai oleh Newton. Melalui quantum fisika juga, filsafat barat yang dikemukakan oleh filsuf Perancis pada abad ke 17 Rene Descarte yaitu jasad atau materi dan pikiran adalah dua unsur yang berbeda atau tidak berhubungan satu sama lain menjadi goyah oleh penemuan-penemuan baru oleh fisika modern ini. Dalam percobaan QF, terbukti pikiran mempengaruhi dunia materialistis yang manusia anggap selama ini diluar kontrol mereka. • JADI TIDAK ADA YANG DISEBUT BENDA MATI (MATERIAL ) MESKI IA BERBENTUK BATU, BESI, ALAM RAYA, KAYU, TANAH, AIR, DINDING, SEMUANYA ADALAH TERSUSUN OLEH UNSUR YANG SAMA YAITU QUANTA. QUANTA ADALAH ENERGY YANG HIDUP • PADA TITIK TERAKHIRNYA ,SEMUA MAHLUK ALAM SEMESTA INI ADALAH QUANTA YANG MENYATU DAN TAK TERPISAH. • Maka jelas bagi kita…bahwa semua benda mati itu sesungguhnya tersusun oleh materi hidup (quanta), jadi tidak ada benda mati. ARTINYA TUHAN semesta alam menciptakan semua mahluknya dalam bentuk hidup LANTAS….apa yang membuat semuanya serba berbeda baik wujud maupun mentalnya • Atom dan cahaya sangat penting dalam kehidupan manusia, tanpa atom tidak jasad atau benda yang terbentuk dan tanpa cahaya pula tidak apa yang dapat dilihat oleh manusia. Akan tetapi hasil dari penelitian fisika kuantum ini, fisikawan menyimpulkan bahwa hasil suatu percobaan yang menentukan hasilnya adalah gelombang atau partikel adalah berdasarkan untuk tujuan apa percobaan itu dilakukan, jika ia untuk mempelajari cahaya atau partikel sebagai gelombang, maka gelombang yang akan dilihat dan begitu juga sebaliknya. • Ini apa yang disebut sebagai “Complimentary principle” sub-atomik yang mana ia dapat bersifat sebagai partikel atau gelombang tergantung pada niat dan tujuan sesuatu percobaan itu dilakukan. • Bahkan semua benda mati (kursi, meja, udara, batu, air) akan bereaksi sesuai dengan respon yang kita berikan kepada mereka. Jika kita benci dan merusak mereka maka sebaliknya hal itu akan mereka lakukan kepada kita. • JADI di ALAM SEMESTA ini YANG penting ADALAH NIAT KITA …..JIKA KITA KITA MEMILIKI NIAT TUNDUK DAN PATUH PADA ATURANNYA, MAKA KITA SESUNGGUHNYA TELAH MENEMUKAN TUJUAN KENIKMATAN YANG TIADA TARA SEBAGAIMANA BATU, MEJA, KURSI, BESI, ATAU BENDA-BENDA YANG ADA DI SEKITAR SAAT INI DAN DI ALAM RAYA INI yang SUDAH mendapatkan KENIKMATAN YANG TIADA TARA dengan perannya masing-masing. • Semua niat dan perbuatan baik kita akan langsung direspon dengan kebaikan pula oleh alam sekitar kita • Di dalam Quran dikatakan bahwa al-haq itu tidak bisa digambarkan, dan tidak juga punya nama. Dia menyatakan aku adalah aku. Allah itu bukan nama. Yang dikatakan Allah itu adalah tuan. • Yang sangat dibenci oleh TSA adalah tatkala mahluk ini mengabdi kepada selain dia. Jangan ada tuan-tuan lain selain Tuan Semesta Alam (TSA). Iman adalah bahwa kita tidak mau mengabdi selain kepada TSA, inilah prinsip hanifa. Jadi misi kita, mengembalikan alam kepada fitrahnya. • Kita tampil meng-kabarkan kepada manusia untuk menyadarkan fitrahnya bahwa mereka adalah makhluk, sehingga mereka tidak durhaka kepada khalik-nya. Sehebat apapun tetap makhluk. • Apa konsekwensi orang mengaku Allah sebagai TSA? Konsekwensinya adalah taat (aslama/tunduk dan patuh) kepada Allah. gak usah lagi ngutip-ngutip ayat ini ayat itu. Nabi &Rasul juga melihat fenomena alam sekitar ini. • Jadikan Allah itu RMU. Rabb=pencipta dan pengatur, M=raja, U=yang menjadi tuan/majikan manusia. Mau mukmin atau kafir tetap ada dalam tangan dia. Orang kafir juga Allah yang atur, karena dia Rabb, tidak ada yang mengatur di alam semesta ini kecuali dia. • Di dunia ini ada satu kekuatan system yang mengatur-nya. Di dalam system itu ada makodir/hukum yang berjalan. Semua mahluk, hidup menurut hukum yang berlaku apakah itu mahluk materi, nabati, hewani dan insane, karena mereka hidup dalam system yang universalis. Karena semua mahluk itu bergerak dalam system maka terbentuklah mizan, keseimbangan dan keteraturan. • Apa konsekwensi hidup tanpa ilmu dan tanpa arah ? • Alam ini diciptakan dengan haq/kebenaran/ ilmiah/ logis. Haq itu adalah sesuai dengan kaedah-kaedah ilmu, jadi alam ini adalah fakta atau wajah dari ilmu. • Mau jadi pemimpin maka harus menguasai ilmu (wa allama adama asma kullaha). Karena itu kita harus menguasai ilmu alam dan mengetahui hukum-hukum yang berasal dari psiko-sosial manusia. • Jadi tugas kita yaitu mengembalikan manusia kepada ilmu, sebab manusia yang tidak berdasarkan ilmu pasti akan berujung kebatilan, dan kerusakan di muka bumi ini. Sekecil apapun perbuatan tanpa ilmu pasti akan bathil/kerusakan. • Apa pula konsekwensi hidup dengan ilmu ? • Kalau hidup dengan ilmu maka kita akan mendapat derajat yang tinggi. • Karena itu kerja Thomas Alfa Edison dalam menciptakan bholamp sebetulya adalah atas bimbingan Allah, tidak perduli apakah ia iman atau tidak • Jadi apa maknanya rezeki, yang selama ini dikejar-kejar seluruh umat manusia? Susbtansi rezeki itu sesungguh nya adalah bentuk respon dari alam sekitar kita. • Karena itu, rezeki bukan di dapat dari doa, tetapi dari perbuatan yang sungguh-sungguh. Doa minta rezeki itulah sesungguhnya yang menjadi kebodohan massal. • Itulah sebabnya kita harus keluar dari doktrin agamis. Dunia ini harus dibebaskan dari dongeng-dongeng. Adanya perdukunan itu karena mereka tidak paham ilmunya. • Jadi dien itu adalah kepatuhan, penyerahan diri kepada sang khalik, sebagaimana semua mahluk menyerahkan dirinya kepada sang TYME. • Orang-orang musyrik …sesungguhnya yang tidak ingin jika mahluk tunduk pada system alam ini. • Sekarang yang terjadi adalah kebanyakan orang menyatakan taat kepada Allah dan yang dilakukannya adalah sebatas ritual saja. sehingga ritual menjadi alat untuk mencapai kebutuhan materi. • Mengapa Tuhan Semesta Alam tidak merubahnya dari dulu? • Mengapa baru saat ini kita lakukan penyadaran ? • Semua perbuatan ada yaumiddien-nya (ada masanya) yaitu hari dimana manusia menuai hasil dari perbuatannya baik secara pribadi maupun secara social (ada masanya). Kalau yaumnya belum datang ya belum terjadi ajalnya. • Yang menjadi masalah adalah tidak ada kekuasaan haq yang legitimate saat ini. Sekalipun haq namun tidak punya kekuasaan, ya tidak jalan. Allah bukan hanya berkuasa di langit tetapi juga berkuasa di bumi, baginyalah kekuasaan di langit dan di bumi. Jika yakin ada kekuasaan diluar kuasa Allah, maka itulah musyrik, ada kerajaan diluar kerajaan Allah • Dari mana kita mesti mulai…. ? • Yang perlu disadarkan kepada manusia bahwa semua manusia saat ini hidup dalam kerajaan Allah yang sungguh sangat besar. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, dia bersemayam/ berkuasa di mana saja, temasuk di dalam diri-kita masing-masing. • Dari semua yang pada tubuh/di dalam diri kita semuanya sudah aslama, ada satu titik yang terkadang dia tidak bersemayam TYME di dalamnya yaitu di qolbu-nya manusia (god-spot) • Jadi untuk memperbaiki manusia sebetulnya intinya adalah memperbaiki qolbunya-saja/god-spotnya. Karena pada manusia kebanyakan saat ini yang duduk di dalam qolbu-nya adalah bukan Allah tetapi nafs-nya. • Maka qolbu itu perlu dibersihkan (brain-wash). Maka tugas kita adalah menempatkan TSA bersemayam di dalam qolbu kita. Ketika Allah sudah menguasai god-spot satu orang manusia saja (rasul), maka dia akan menciptakan komunitas dan peradaban yang luas • Dari mana sumber ilmu ini semua ? • Maka penting untuk dicerdasi….bagaimana cara Tuhan bicara dan membimbing manusia? Pada saatnya harus ada orang yang dipilih oleh Allah, karena waktunya telah tiba. Di dalam alkitab dikatakan Malaikat itu hanyalah suatu penamaan, sebab kalau tidak diberi nama kita akan kesulitan, tetapi esensinya adalah Allah. • Apakah para rasul = Allah? tidak....tetapi Allah ada di dalam Qolbu-nya, sehingga ia menjadi bahagian daripada Allah, jelmaan dari Allah, wamayantiku anilhawa inhuwailla wahyu yuha…maka ada dikatakan dalam kitab…bahwa orang mukmin itu adalah tangan kanan Allah • Kalau ada … orang yang menolak kamu, maka sama dengan ia menolak aku, orang yang menolak aku, adalah orang yang menolak mengutus aku. Inilah pembicaraan universal yang saling kait-mengkait. • Seluruh alam ini adalah wajah-Nya, kemanapun kamu menghadap maka kamu melihat wajah tuan. Alam ini adalah manifestasi atau esensi dari dia. • Jadikan kita sebagai tanaman Allah, kalau tanaman Allah lantas dari mana bibitnya? bibitnya adalah firman Allah. Siapa yang mendidik kamu itulah yang akan menanam sesuatu dalam dirimu. • Pengikut Budha ada seorang Guru bernama Hui Neng. Dia buta huruf. Dia tidak dapat membaca, tidak dapat menulis. Tetapi ia terkenal selama berabad-abad dan bahkan semakin populer saat ini, sejak Budhisme Zen, atau Ch'an atau Budhisme China menunjukkan jalanNya ke Barat. • Karena hakekat Ketuhanan atau Kerajaan Allah berada di dalam diri kita, atau hakekat Kebudhaan dilahirkan di antara kita. Inilah apa yang kita namakan "kebijaksanaan" dalam istilah ilmiah, atau apa yang kita namakan sebagai 95 persen dari kemampuan yang tidak kita manfaatkan. • Karena para ahli telah membuktikan bahwa kita hanya menggunakan 5 persen kebijaksanaan kita, dari kapasitas otak kita. • Guru mengatakan bahwa, yang dapat menggunakan 100 persen kebijaksanaan atau kecerdasannya merupakan seorang Buddha, Kristus, Lau Zi, Krishna atau Muhammad, atau siapapun yang dipercaya memiliki daya otak terbesar di dunia kita. Mereka adalah yang mengetahui rahasia memasuki keseluruhan kerajaan kecerdasan kita • Apa kesimpulan dari ini semua ? • Bahwa dengan ( .. ) kita tidak lagi ngomongin tentang kitab…tetapi yang kita ngomongin adalah tentang alam , manifestasi – wujud dari yang dibicarakan dalam kitab. • Sebab di dalam kitab alam….SUDAH ADA tertulis bahwa perjalanan system semesta alam sudah berjalan sejak sebelum adam, sampai Bani Adam, sampai dengan kehancuran Bani Israel (BI), Bani Isa/Yesus, Bani Muhammad dan sampai di Nuswantara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar