Konflik Palestina-Israel
terus saja berlangsung entah sampai kapan berakhir. Sekarang orang Israel
mengklem sebagai tanah milik mereka sejak 400 tahun sebelum Masehi! Benarkah?
Kenapa baru tahun 1897 dipertanyakan kembali? Siapa sebenarnya bangsa Israel
itu? Mari kita lihat kembali sejarahnya.Orang-orang Israel adalah anak
keturunan nabi Yakub as anak nabi Ishak cucu nabi Ibrahim. Nabi Yakub as
tinggal di Nablus daerah Kan’an Palestina. Anak keturunan nabi Yakub ada 12
suku yang tersebut 12 suku keturunan Israel. Jumlahnya kurang dari seratus
orang dan hidup sampai 500 tahun lebih. Salah satu keturunan Israel ini adalah
nabi Yusuf Bendahara Negri Mesir. Nabi Yusuf as berusaha mengumpulkan kembali
keturuan nabi Yakub ini yang sudah terpencar-pencar di sepanjang pantai laut
tengah sampai daerah Irak bagian utara kembali ke Mesir. Selain nabi Yusuf yang
juga keturunan Israel adalah nabi Harun dan nabi Musa, nabi Daud, nabi Sulaiman.
Sehingga pada zaman nabi
Musa yang juga keturunan Israel, lebih dari 1600 laki-laki keturunan 12 suku
Israel berhasil lolos dari kejaran Fir’aun (Raja Mesir bergelar Fir’aun yang
sebenarnya bernama Bernevtah atau Ramses II). Karena sebelum itu mereka berkumpul
di Mesir hasil usaha nabi Yusuf as. Mereka berdiam dan berkembang di Mesir
sampai Raja Fir’aun yang ke 32 berkuasa yang memusuhinya berkat usaha nabi Musa
yang keturunan Israil juga mereka berhasil lolos ke daerah Madyan, dekat Baitul
Maqdis dan Padang pasir Tih.
Kira-kira sebelum tahun
500 SM Orang-orang Yahudi berkembang dekat Baitul Maqdis. Berdasarkan wahyu
yang diterima nabi Musa bahwa diperintahkan Bani Israil untuk masuk ke kampung
bernama Baitul Maqdis (QS: 2:58-59). Menurut Quraish Shihab dalam Tafsir
Al-Misbah Baitul Maqdis adalah yang disebut orang Yahudi dengan Yerusalem lama,
atau Hebron dalam keadaan menang.)1. Tetapi mereka tidak mau
masuk seperti yang diperintahkan Allah SWT kepadanya. Karena keingkarannya
kepada perintah Allah SWT maka jadilah mereka tersesat di padang Tih selama
empat puluh tahun. Sampai datang generasi baru dibawah Yusha’ bin Nunmembebaskan
mereka dan memasuki kota tersebut.)2 Tetapi orang-orang
zalim menukar perintah Allah swt kata Hiththah maksudnya masuk dengan menunduk
atau merendahkan diri kepada Allah swt sebagai tanda tobat dan mohon ampun
kepada Allah swt atas dosa-dosa yang lalu. Kata Hiththah mereka plesetkan
menjadi Hinthah artinya mohon gandum. Bahkan sangkin menghinanya dalam Hadits
yang dikutip di dalam catatan kaki Tafsir Zhilalil Qur’an tersebut penerjemah
menambahkan: mereka memasuki pintu kota sambil merayap diatas pantatnya seraya
berkata “Habbah fi syara’i” Kami minta biji-bijian gandum.”)3
Karena sifat orang
yahudi yang tengkar ini banyak orang yang tidak suka, Roger Garaudy juga
menyatakan bahwa memang benar sifat orang Yahudi (Israel) yang tidak patuh
terhadap perintah nabi-nabinya, sehingga ia mengatakan dengan mengutip Bernard
Lazare:
“… Orang-orang Yahudi “melindungi kembali diri
mereka sendiri di balik pagar yang telah didirikan sekitar Taurat serta
tulisan-tulisan yang pertama, kemudian oleh orang-orang Farisi/munafik serta
kaum Talmudis, pada penerus Ezra, para penyimpang yang telah menyeleweng dari
ajaran-ajaran nabi Musa as yang masih primitif, serta musuh-musuh para Nabi dan
Rasul. Semua tindakan yang mereka lakukan itu bertentangan dengan ajaran-ajaran
Nabi Musa as yang sebenarnya, yang dimurnikan dan diperluas oleh isaiah,
jeremiah dan Ezekiel, serta selanjutnya diperluas dan digeneralisasikan oleh
orang-orang Yudeo-Hellinis.”)4
dan Allah swt pun
menurunkan azab padanya berupa penghancuran masyarakatnya mereka kembali
terusir dari Baitul Maqdis dan terpencar-pencar, karena Baitul Maqdis dikuasai
oleh Raja Jalut (Goliath), Ketika itu Allah mengirim pasukan Jalut yang
perkasa, kecuali mereka yang selamat dibawah pimpinan raja Thalut dan nabi Daud
sebagai raja orang Yahudi ketika itu. Daud memimpin Bani Israel setelah
mengalahkan jalut (Kisah selengkapnya ada dalam QS: 2:246-249). Tetapi mereka
tetap tidak masuk ke Baitul Maqdis karena kehendak Allah swt. Mereka diam dan
berkembang disebelah baitul Maqdis yaitu yang disebut Masyaaruts-Tsani.
Masyaaruts Tsani bukan wilayah Palestina. Tetapi daerah dekat antara Syria
dengan Irak Utara sekarang.
Kemudian nabi Ilyas as
adalah anak nabi Harun as mengajak Bani Israil untuk patuh kepada Allah sesuai
dengan ajaran Taurat dan Zabur. Tetapi tiada yang mengikuti kecuali sedikit
selainnya hanyalah kedurhakaan saja.Sampai daerah itu dikuasai oleh
Nebucadnesar raja Chaldea. Chaldea adalah kerajaan yang berada diwilayah Irak
Utara kemudian berkembang luas sampai ke tanah Palestina. Bani Israil kembali
terpencar sampai ke daerah Mesoppotamia Utara.
“Orang-orang Chaldea menjadi penguasa di kawasan itu. Sedangkan
penguasa dan raja terbesar dari mereka adalah Nebuchadnessar yang mampu
menaklukkan negri Syam dan menghancurkan Al-Qud. Dia membunuh orang-orang
Yahudi dan merampas kerajaannya. Orang-orang Yahudi itu dihancurkan diusir dan
ditawan. Sejak sa’at itulah orang-orang Yahudi Bani Israil terpencar
kemana-mana dan bertebaran ke segala tempat. Sebagian dari mereka berdiam di
Hijaz, Mesir dan negri yang lain.”)5
Pada tahun 504 SM Palestina ditaklukkan kerajaan
Persia, yang kerajaan dipimpin oleh raja Darius Agung (522SM-485SM).orang-orang
bani Israel kembali terpencar-pencar. Ketika itu Allah swt mengutus nabi
Zakaiya as dan nabi Yahya as. Sampai Alexander Agung (356SM-323SM) raja
Macedonia mengalahkan Persia yang menguasai daerah Persia, Mesopotamia sampai
ke Mesir. Setelah Palestina dikuasai oleh Macedonia Yahudipun terpencar-pencar,
ditambah lagi setelah Alexander Agung mangkat Kerajaan Macedonia terbagi dengan
Romawi yang rajanya ketika itu Oktavianus Agustus (31SM-14SM). Ketika itu
Romawi sedang bangkit. Setelah mengalahkan kerajaan Karthago di utara Afrika
dalam sebuah pertempuran semangat Romawi bangkit untuk menaklukkan negri-negri lain
termasuk Maceconia, Palestina, dan Mesir bekas taklukkan Alexander Agung.
Selanjutnya Palestina dikuasai oleh kerajaan
Romawi sampai nabi Isa as diangkat orang Yahudi dan Bani Israel tidak mau
mengikuti ajaran nabi Isa as kecuali beberapa orang saja yang mengikuti ajaran
nabi Isa as. Bani Israil tetap dalam keadaan terpencar-pencar. Sampai kerajaan
Yunani menguasai daerah tersebut dibawah kaisar Konstantin Agung (303M-337M).
Agama kristen pun berkembang yang diajarkan oleh St. Paulus seorang Yahudi yang
mengaku-ngaku mengikuti ajaran nabi Isa as.
Sampai Islam berkembang dan Palestina dibawah
khilafah Islam Utsmaniah. Orang-orang Israel menyebar sampai ke Yunani, Romawi,
Iran, Hijaz, Arab, Mesir, dan negara-negara yang ada di eropa selama lebih dari
250 tahun. Sampai meletus Perang Dunia pertama, melalui makar Yahudi dan
Inggris dan sebagian negara-negara Eropa untuk menumbangkan Kekalifahan Islam
dan setelah tumbang untuk menutup kemungkinan bangkitnya kekalifahan Islam
kembali maka, akhirnya terbentuklah negara Israel untuk mengacaukan situasi
Timur Tengah.

Terbentuknya Negara Yahudi (Israel).
Sejarah terbentuknya negara Israel, sebenarnya
tidak terlepas dari problematik negara-negara yang didiami oleh orang Yahudi
yang mempunyai karakter tidak disukai orang, sehingga timbul sifat
antisemitisme di negara-negara yang didiaminya. Bernard Lazare yang telah
menulis buku Antisemitisme et revolution (Maret 1895) menulis sebagai berikut:
…Dalam tulisan saya itu saya kemukakan bahwa terjadinya
antisemitisme di dalam sejarah kita karena di manapun juga,sampai saat kita
sekarang ini(huruf miring tersebut sesuai dengan tulisan yang terdapat pada
karangan Lazare), “orang-orang Yahudi itu merupakan manusia yang tidak suka
bermasyarakat”. Sekarangpun saya masih tetap berkata demikian mengenai mereka…
akhirnya, pada bagian penutup buku tersebut saya menulis: “Penyebab-penyebab
terjadinya antisemitisme, kalau kita perhatikan dari sifatnya, tentulah
berdasarkan masalah-masalah etnik, keagamaan, politik dan ekonomi.)6
Kebencian terhadap orang Yahudi di negara-negara
yang ditempatinya disebabkan tuduhan bahwa orang Yahudi penyebab terjadinya
krisis Ekonomi akibat praktek rentenir yang diterapkan orang Yahudi dan Bank-bank
yang sifat memeras rakyat, krisis sosial karena mereka orang-orang Yahudi
melakukan praktek prostitusi di negara-negara yang didiami Yahudi di mana-mana
khususnya Eropa. Dan mereka orang-orang Yahudi merasa merupakan ras yang paling
baik didunia dan tidak segan-segan membunuh manusia lainnya.
Adalah Theodor Herzl (1860-1904)
seorang Yahudi yang mencetuskan berdirinya negara Yahudi dalam bukunya Der
Jundenstaat dan menerapkannya pada kongres Zionis pada tahun
1897.Herzl berpendapat karena terjadinya sifat antisemitisme di negara-negara
Eropa terutama Jerman yang berakhir menurutnya dengan peristiwa “Dreyfus”
maka ia menyimpulkan:
1.
Orang-orang
Yahudi, dimanapun juga mereka berada di permukaan bumi ini, di negara manapun
juga meereka bertempat tinggal akan tetap saja merupakan sebuah “bangsa” yang
tunggal.
2.
Mereka
selamanya dan di mana sajapun selalu menjadi korban pengejaran.
3.
Mereka
sama sekali tidak dapat diasimilasikan oleh negara-negara dimana mereka telah
bertempat tiddal sekian lamanya (sangkaan yang sama yang juga ada pada
orang-orang antisemit serta orang-orang rasialis).7
Akibat ditariknya kesimpulan oleh Herzl tersebut
maka pemecahan masalahnya menurut Herzl dan menurut orang-orang antisemit juga
adalah membuat negara Yahudi baru diatas tanah kosong dunia. Maka dipilihlah
Palestina agar juga mendapat dukungan orang-orang Yahudi aliran Zion (Pecinta
tanah sejarah yaitu Mesir, Kan’aan dan sekitarnya)
Jadi tidak benar orang Israel mengaku sebagai
tanah suci orang Israel. Karena :
- Ummat Israel tidak pernah tinggal lama di daerah
Palestina walaupun Nabi Yakub as tinggal di Nablus daerah kan’aan tetapi
keturunannya tidak lagi tinggal disana. Mereka lebih lama tinggal di Mesir
ketika zaman nabi Musa as. dan daerah-daerah sekitarnya.
- Tidak bisa pula dikatakan bahwa Palestina sebagai tanah
warisan nabi Nuh as sebagai mutlak milik orang-orang Israel, karena
keturunan nabi Nuh as mencakup nabi Luth as, dan nabi Ibrahim as.
Mereka berdasarkan kitab suci mereka yaitu sejak
nabi Ibrahim (Abram) as sudah membagi dua tanah Palestina dengan nabi Luth
(Lot) as.
Kitab Kejadian pasal 13:Maka pergilah Abram dari
Mesir ke Tanah Negeb dengan isterinya dan segala kepunyaannya, dan Lotpun
bersama-sama dengan dia.Adapun Abram sangat kaya, banyak ternak, perak dan
emasnya.Ia berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, dari Tanah
Negeb sampai dekat Betel, di mana kemahnya mula-mula berdiri, antara Betel dan
Ai,ke tempat mezbah yang dibuatnya dahulu di sana; di situlah Abram memanggil
nama TUHAN.Juga Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba dan
lembu dan kemah.Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam
bersama-sama, sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat
diam bersama-sama.Karena itu terjadilah perkelahian antara para gembala Abram
dan para gembala Lot. Waktu itu orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri
itu.Maka berkatalah Abram kepada Lot: “Janganlah kiranya ada perkelahian antara
aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini
kerabat.Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan
dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke
kanan, maka aku ke kiri.”Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah,
bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah
Mesir, sampai ke Zoar. –Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan
Gomora. –Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia
berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.Abram menetap di tanah Kanaan,
tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat
Sodom.Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN.(Kejadian
13:1-13)
Kalau memang benar berkeyakinan demikian
tentunya dan seharusnya tidak seluruh tanah Palestina dijadikan milik Israel
karena paling tidak setengahnya adalah milik nabi Luth (Lot) as.
Dan Pembagian Warisan yang adil adalah: Tanah Palestina dibagi dua. Setengahnya untuk keturunan nabi Luth as. dan setengahnya lagi untuk nabi Ibrahim as. serta keturunannya.
Dan Pembagian Warisan yang adil adalah: Tanah Palestina dibagi dua. Setengahnya untuk keturunan nabi Luth as. dan setengahnya lagi untuk nabi Ibrahim as. serta keturunannya.
Setengah milik nabi Luth as.bagian sebelah timur
Palestina.
Bagian timur adalah lembah dengan tanah yang
subur. Ini adalah yang setengah yang milik nabi Luth as. adalah zona bebas yang
boleh dimiliki setiap orang karena nabi Luth as. tidak ada keturunan lagi dan
tanah dan negri miliknya sudah ditenggelamkan oleh Allah swt karena keingkaran
dan dosa-dosa yang telah mereka perbuat dalam bentuk bencana alam gunung
meletus. Jadi setengah Palestina bagian timur hak semua orang adalah hak penduduk
setempat dan setiap orang bebas memilikinya.
Setengah milik nabi Ibrahim as. bagian sebelah
barat Palestina.
Daerah bagian barat adalah tanah padang gersang.
Setengah milik nabi Ibrahim dibagi dua karena keturunan nabi Ibrahim as ada dua dari dua Istri yaitu Ismail as dan Ishak as.
Setengah milik nabi Ibrahim dibagi dua karena keturunan nabi Ibrahim as ada dua dari dua Istri yaitu Ismail as dan Ishak as.
Karena Bani Israil adalah keturunan nabi Yakub
as. Dan nabi Yakub as adalah anak nabi Ishak as. Maka jatah bani Israil hanya
seperempat wilayah Palestina dan seperempatnya lagi adalah untuk keturunan nabi
Ismail as. orang-orang Arab yang ada di Saudi Mekah sekitarnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar