• Konsep
alam semesta yaitu konsep universal system, atau bisa juga disebut konsep dien
yang haq.
• Kita
meyakini bahwa semua yang ada di alam semesta (segala apa yang di langit dan
di bumi –benda-benda planet, tumbuhan,
hewan dan manusia) pada hakekatnya telah berserah diri (suka maupun terpaksa)
kepada hukum-hukum Alam.
• Apakah
seluruh mahluk telah beraktifitas sesuai dengan kaidah hukum alam itu sendirià yaitu menuju suatu
realitas kesetimbangan—harmony satu sama lain ? Apakah yang terjadi justru
sebaliknya ?
• Terjadinya
ketidak setimbangan di bumi dimana tempat manusia berada, pasti akan
mempengaruhi kesetimbangan di langit.
• Kalau
hukum alam sudah dilanggar (tidak ditegakkan lagi) lantas, apa yang semestinya
dilakukan ?
• Renungkan!
Jika kita hidup di suatu negara, maka kita harus mengikuti hukum yang berlaku
di negara tersebut. Jadi, kalau kita berada di alam semesta, kita juga harus
mengikuti hukum alam semesta. Hukum tersebut akan melindungi kita supaya kita
tidak jatuh ke dalam tingkat kesadaran yang lebih rendah.
• Sebagai
contoh, ketika kita berada di suatu negara, dan kita melakukan semacam
kriminalitas atau melanggar hukum, pasti kita akan dipenjarakan atau terkena
semacam denda.
• Sekarang
jika kita tinggal di alam semesta ini dan melakukan sesuatu yang tidak sesuai
dengan hukum alam semesta, maka kita juga harus ditempatkan di semacam
keberadaan lainnya yang sangat tidak menyenangkan bagi kita. Itulah yang
dinamakan karma, hukum akibat. "Apa yang kau tabur, maka itulah yang akan
kau tuai."
• Dengan
demikian, apabila kita ingin hidup secara serasi dan tidak ingin mengalami
situasi yang tidak menyenangkan bagi diri kita maka kita wajib mengikuti sistem
alam semesta ini
• Disitulah
kelemahan agama-agama yang ada saat ini yang masih terkotak-kotak satu sama
lain, menganggap dialah kebenaran tunggal, dan yang lainnya adalah
sesat-menyesatkan. Sehingga yang terjadi adalah pertarungan antar agama, saling
curiga yang akhirnya mewujudkan disharmoni antar manusia beragama.
• Agama
sesungguhnya tidak lagi memiliki JANGKAUAN tentang dien (sistem alam) apalagi
kemampuan tentang penegakan dien itu sendiri.
• Karena
itu saat ini. kita harus membicarakan alam yang konkrit bukan alam yang tidak
menentu. Inilah sesungguhnya yang dicari oleh para filosof. Mereka merenungi
apa yang terjadi dibalik alam semesta ini sejak ribuan tahun yang lalu
• Ketika
kita melihat hukum manusia, hukum tersebut berbeda dari negara yang satu dengan
negara lainnya, bahkan ketentuan moral berbeda dari negara yang satu dengan
negara lainnya. Sehingga sulit untuk mengatakan kepada orang dalam suatu negara
agar menerima hukum di negara lainnya.
• Bandingkan
dengan hukum alam semesta selalu dan senantiasa sama. Sebagai contoh, di
Alkitab dikatakan bahwa, "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan
mencuri. Kasihilah tetanggamu, kasihilah musuhmu, dsb..." Hal-hal seperti
ini tidak akan berubah.
• Kita
kembali kepada filsafat dunia yaitu Plato (filsafat idealism) dan Aristoteles
(filsafat materialisme).
• Filsafat
Idealism melahirkan pemahaman transenden yang mewujud menjadi AGAMA sementara
Filsafat materialisme melahirkan Negara.
• Plato
mengatakan ide dulu, dari yang tidak ada menjadi ada. Aristo bilang bermula
dari matter (alam dulu baru yang lain ada).
• Pemikiran
Aristoteles yang akhirnya membentuk BERBAGAI ideologi-ideologi di dunia. Kita
banyak mengenal ideologi materialism yang mendominasi dunia tersebut seperti liberalism, komunisme
maupun sosialisme yang mendominasi saat ini.
• Intinya
semua hakekat tujuan dan kebahagiaan di dunia ini adalah materi . Materilah
tempat kita kembali.
• Bagaimana
Pandangan Kita tentang Materi?
• Bagaimana
hubungan materi dengan Tuhan Semesta Alam ?
• Jika
dilangit sudah tunduk dan patuh pada hukum alam yang bekerja, maka yang
terjadi adalah kondisi yang harmoni, damai dan sejahtera di langit.
• Maka
begitu juga dibumi, jika manusia sudah tunduk dan patuh pada hukum alam yang
bekerja, maka yang terjadi adalah kondisi yang harmoni, damai dan sejahtera di
bumi.
• Pertanyaannya,
apakah hukum alam (hukum yang berasal dari Tuhan Semesta Alam) sudah ditegakkan
di langit dan di bumi ?
• Pandangan
Einstein menyatakan bahwa alam bukanlah produk yang sudah selesai, tidak berubah, diciptakan sekali untuk seterusnya.
Alam adalah kenyataan dalam gerak maju.
Alam semesta bukanlah sebuah benda melainkan perbuatan, aliran dari chaos ke
kosmos (Maitre, 1985: 65).
• Pandangan
Einstein telah merubah fisika kuno yang
cenderung ke arah materialisme, substansi sebagai sesuatu yang padat, dengan substansi
fisika relativitas yang merupakan sistem peristiwa yang saling berjalin,
menurut Whitehead teori ini telah menukar pengertian “materia’ dengan
pengertian “organisme” (Iqbal, 1966: 45)
• Iqbal
berpandangan bahwa realitas pada akhirnya bersifat ruhani atau spiritual.
Ruhani menampilkan diri dalam kehidupan
alami, material, maupun duniawi. Oleh karena itu segala sesuatu yang bersifat
bendawi pada akhirnya bertopang pada akar ruhani.
• Materi
saja tidak mungkin memiliki substansi apabila tidak berakar pada dunia ruhani
(spiritual). Tidak ada dunia profan dalam arti tidak bersumber pada Tuhan.
Materi merupakan ruang lingkup bagi perealisasian diri ruh (Saiyidain, 1981:
65).
• Setiap
atom dari energi Ilahi, walaupun rendah
dalam suatu wujudnya adalah suatu diri, dan derajat kedirian tertinggi dicapai
oleh manusia karena manusia dapat menyebut “Aku ada”. Tujuan dari diri (ego)
adalah selalu berjuang untuk mengukuhkan individualitasnya.
• Usaha ini tidak terbatas pada manusia, namun gejala
ini nampak pada segala organisme
(Saiyidain, 1981: 25). Seperti telah disebutkan di atas, Iqbal berpendirian bahwa alam semesta itu
merupakan organisme yang selalu tumbuh dan terbuka bagi ciptaan baru Tuhan.
• Berdasarkan
Fisika Quantum, tubuh dapat diurai sebagai berikut: awalnya tubuh kita dalam
bentuk padat (tulang dan daging), kemudian diurai menjadi sistem-sistem
(Persarafan, Kardiopulmonar, Gastrointestinal, Perkemihan, Hematologi,
Endokrin), lalu organ-organ (Otak, Jantung, Paru, Ginjal, Hati, Pankreas), lalu
jaringan (Epitel, Penyambung, Muskular, Saraf), kemudian sel-sel (Protoplasma,
Sitoplasma, nukleus), lalu menjadi molekul (Misalnya air atau H20).
• Energi
yang paling halus adalah energi pikiran. Energi ini lebih halus dibanding
energi quanta yang dipelajari dalam Ilmu Fisika. Energi pikiran bergerak dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Energi pikiran diproduksi oleh pikiran kita,
dikendalikan oleh imajinasi kita, dan dibentuk oleh keyakinan-keyakinan
kita.
• Pikiran
kita bergerak dalam bentuk getaran positif dan negatif. Suasana hati dan isi
pikiran Anda, baik positif atau negatif, akan memancarkan getaran yang sama
jenisnya. Kita bisa memilih mencarkan getaran positif, jika pikiran kita
bersifat positif.
• Pikiran
positif itu antara lain: kegembiraan, cinta, kemakmuran, keyakinan, dan
optimisme. Kita juga bisa memilih mencarkan getaran negatif, jika pikiran kita
negatif seperti: kekecewaan, kesedihan, kebingungan, dan pesimisme.
• Di
sinilah Law of Attraction bekerja. Hukum ketertarikan akan merespon setiap
getaran yang dipancarkan. Maka pastikan, getaran pikiran Anda bersifat positif,
sehingga manifestasi fisik dan pengalaman yang kembali kepada Anda juga
bersifat positif.
• Setiap
sifat fisik dan kimia alam semesta yang telah kita kaji ternyata tepat sesuai
dengan yang diperlukan bagi keberadaan kehidupan. Namun, dalam buku ini kita
hanya mengorek permukaan dari bukti yang berlimpah untuk fakta tersebut.
Betapapun dalamnya Anda menyelidiki detail atau memperluas penelitian, pengamatan
umum ini tetap berlaku; dalam setiap detail alam semesta, ada satu tujuan demi
kehidupan manusia, dan setiap detail dirancang secara sempurna, seimbang, dan
harmonis untuk mencapai tujuan itu.
• Tentu
saja ini merupakan bukti keberadaan Sang Pencipta yang menjadikan alam semesta
untuk tujuan ini. Apa pun sifat materi yang kita kaji, kita menyaksikan di
dalamnya pengetahuan, kebijaksanaan, dan kekuatan tidak terbatas dari Sang
Pencipta.
• Allah
menciptakan benda-benda tersebut dari ketiadaan. Setiap benda tunduk pada
kehendak-Nya, dan itulah sebabnya setiap dan segala sesuatu berada dalam
keharmonisan yang sempurna satu sama lain.
• Inilah
kesimpulan yang akhirnya dicapai ilmu pengetahuan abad ke-20. Meskipun
demikian, ini merupakan sekadar pengakuan terhadap fakta yang telah dipaparkan
Al Quran empat belas abad lalu kepada umat manusia: Allah telah menciptakan
setiap detail alam semesta untuk menampakkan kesempurnaan ciptaan-Nya sendiri:
• "Maha
suci Allah yang ditangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu. Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali
tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.
Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?
Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu
dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan
payah." (QS. Al Mulk, 67: 1-4
• Para
ahli fisika kuantum (quantum physics), yang paling popular diantaranya adalah
Albert Einstein dan beberapa nama lain seperti Richard Feynman, Werner
Heisenberg, Niels Bohr, David Bohm, Erwin Schrodinger, hingga Fred Alan Wolf,
Amit Goswani, David Albert, dan banyak lagi. Para ilmuwan kuantum ini meneliti
apa sebenarnya yang terjadi ketika sebuah benda dibelah terus-menerus hingga ke
tingkat materi yang sangat kecil. Dan materi terkecil itu pun terus dibelah
lagi dengan alat pemecah atom particle accelerator sampai tak terlihat hingga
berubah menjadi energi yang terhalus. Dan selama bisa dilakukan, energi
terhalus itu pun diusahakan untuk terus-menerus dibelah hingga akhirnya –
seolah – lenyap menghilang
• Dari
berbagai penelitian itu, ilmu fisika kuantum membawa berita baru seperti ini:
bahwa di dunia energi terhalus yang “tak tampak” wujudnya berlaku hukum yang
berbeda dengan dunia benda yang “tampak”. Yaitu hukum fisika kuantum yang unik
dan agak “sulit dipercaya”, yang diantaranya: Di dunia kuantum sebenarnya tidak
ada benda yang padat kecuali ruang hampa.
• Tingkah
laku partikel yang berubah-ubah dari benda padat menjadi getaran vibrasi dan
sebaliknya tergantung dari “niat” penelitinya.
Berlakunya Hukum Ketidakpastian/Kesaling-tergantungan
(uncertainty principle), hingga,. Hukum Non-Lokalitas yang menyatakan bahwa
unsure terkecil dari semua benda itu sebenarnya ada disini dan di mana-mana
sekaligus
• Seperti
terigu yang menjadi bahan dasar semua jenis roti atau air yang menjadi bahan
dasar semua jenis minuman.
• Ilmuwan
fisika kuantum juga menjelaskan bahwa getaran-getaran energi terhalus yang
dinamakan ‘quark, string, atau biasa disebut quanta’ yang “tak tampak”
perwujudannya ternyata merupakan bahan baku dasar dari semua benda yang
“tampak” wujudnya.
• Energi
‘quanta’ ini secara menyeluruh dan ‘built-in’ menyelimuti dan merasuki semua
benda yang tampak maupun tak tampak. Quanta adalah “bahan baku” semua benda di
alam semesta.
• Dan
luar biasanya, ‘quanta’ bukanlah sebarang benda tetapi lebih merupakan vibrasi
energi yang memiliki kecerdasan dan kesadaran hidup Benda
->Molekul->Atom->Partikel-> Quanta->Energi Vibrasi
(Tampak=Fisika Newton, Tak Tampak=F.Kunatum)
• Segala
sesuatu di seluruh semesta ini merupakan bagian dari energi quanta yang luar
biasa cerdas ini. Semua orang, semua binatang, semua tumbuhan, semua bintang,
semua planet, dan semuamikroorganisme, betapapun kecil ataupun besarnya terbuat
dari energi ini.
• Semua
benda yang anda lihat di sekitar anda seperti rumah, mobil, televisi, dan
lain-lain, sebenarnya hanyalah merupakan susunan energi quanta yang tercipta
oleh kerjanya (baca: keterbatasan) pikiran.
• Sebab,
jika semua benda itu diinvestigasi dari dekat – dengan mikroskop nuklir
misalnya – maka tampak jelas bahwa mereka tidaklah padat sama sekali, melainkan
terdiri dari rongga-rongga yang berisigetaran energi quanta yang bergerak
sedemikian cepatnya sehingga “terlihat” padat oleh indra penglihatan kita dan
“terasa” padat oleh indra peraba kita
• Di
level quanta semua benda sebenarnya menyatu dan tidak terpisah. Seperti
terpisahnya udara di ruang tamu anda dengan udara di ruang makan atau kamar
tidur anda. Masing-masing ruang “terlihat” berbeda tetapi sebenarnya terbuat
dari udara yang sama. Seperti film yangtampak bergerak di layar sinema padahal
sebenarnya merupakan kumpulan gambar tak bergerak yang dipaparkan secara cepat
(24frame/detik) sehingga terlihat hidup. Inilah yang disebut ilusi atau
kefanaan.
• Seperti
kata Einstein ini: “Semua kenyataan
yang terlihat sesungguhnya hanyalah ilusi, sebuah tipuan mata yang sangat kuat
dan sulit dihapuskan.” by. ERBE SENTANU (QUANTUM IKHLAS)
• Quantum
Fisika (QF) adalah fisika tentang atom, apa yang membentuk atom itu dan juga
bagaimana perilaku “sub-Atomic particle” atau partikel yang membentuk atom itu
sendiri. QF juga disebut fisika baru atau modern dan sangat berbeda dari fisika
klasik (sebelum 1900) yang didirikan oleh Aristoteles sampai oleh Newton.
Melalui quantum fisika juga, filsafat barat yang dikemukakan oleh filsuf
Perancis pada abad ke 17 Rene Descarte yaitu jasad atau materi dan pikiran
adalah dua unsur yang berbeda atau tidak berhubungan satu sama lain menjadi
goyah oleh penemuan-penemuan baru oleh fisika modern ini. Dalam percobaan QF,
terbukti pikiran mempengaruhi dunia materialistis yang manusia anggap selama
ini diluar kontrol mereka.
• JADI
TIDAK ADA YANG DISEBUT BENDA MATI (MATERIAL ) MESKI IA BERBENTUK BATU, BESI,
ALAM RAYA, KAYU, TANAH, AIR, DINDING, SEMUANYA ADALAH TERSUSUN OLEH UNSUR YANG
SAMA YAITU QUANTA. QUANTA ADALAH ENERGY YANG HIDUP
• PADA
TITIK TERAKHIRNYA ,SEMUA MAHLUK ALAM SEMESTA INI ADALAH QUANTA YANG MENYATU DAN TAK TERPISAH.
• Maka
jelas bagi kita…bahwa semua benda mati itu sesungguhnya tersusun oleh materi
hidup (quanta), jadi tidak ada benda mati. ARTINYA TUHAN semesta alam menciptakan
semua mahluknya dalam bentuk hidup
LANTAS….apa yang membuat semuanya serba berbeda baik wujud
maupun mentalnya
• Atom
dan cahaya sangat penting dalam kehidupan manusia, tanpa atom tidak jasad atau
benda yang terbentuk dan tanpa cahaya pula tidak apa yang dapat dilihat oleh
manusia. Akan tetapi hasil dari penelitian fisika kuantum ini, fisikawan
menyimpulkan bahwa hasil suatu percobaan yang menentukan hasilnya adalah
gelombang atau partikel adalah berdasarkan untuk tujuan apa percobaan itu
dilakukan, jika ia untuk mempelajari cahaya atau partikel sebagai gelombang,
maka gelombang yang akan dilihat dan begitu juga sebaliknya.
• Ini
apa yang disebut sebagai “Complimentary principle” sub-atomik yang mana ia
dapat bersifat sebagai partikel atau gelombang tergantung pada niat dan tujuan
sesuatu percobaan itu dilakukan.
• Bahkan
semua benda mati (kursi, meja, udara, batu, air) akan bereaksi sesuai dengan
respon yang kita berikan kepada mereka. Jika kita benci dan merusak mereka maka
sebaliknya hal itu akan mereka lakukan kepada kita.
• JADI
di ALAM SEMESTA ini YANG penting ADALAH NIAT KITA …..JIKA KITA KITA MEMILIKI
NIAT TUNDUK DAN PATUH PADA ATURANNYA, MAKA KITA SESUNGGUHNYA TELAH MENEMUKAN
TUJUAN KENIKMATAN YANG TIADA TARA SEBAGAIMANA BATU, MEJA, KURSI, BESI, ATAU
BENDA-BENDA YANG ADA DI SEKITAR SAAT INI DAN DI ALAM RAYA INI yang SUDAH
mendapatkan KENIKMATAN YANG TIADA TARA dengan perannya masing-masing.
• Semua
niat dan perbuatan baik kita akan langsung direspon dengan kebaikan pula oleh
alam sekitar kita
• Di
dalam Quran dikatakan bahwa al-haq itu tidak bisa digambarkan, dan tidak juga
punya nama. Dia menyatakan aku adalah aku. Allah itu bukan nama. Yang dikatakan
Allah itu adalah tuan.
• Yang
sangat dibenci oleh TSA adalah tatkala mahluk ini mengabdi kepada selain dia.
Jangan ada tuan-tuan lain selain Tuan Semesta Alam (TSA). Iman adalah bahwa
kita tidak mau mengabdi selain kepada TSA, inilah prinsip hanifa. Jadi misi kita, mengembalikan alam kepada
fitrahnya.
• Kita
tampil meng-kabarkan kepada manusia untuk menyadarkan fitrahnya bahwa mereka
adalah makhluk, sehingga mereka tidak durhaka kepada khalik-nya. Sehebat apapun
tetap makhluk.
• Apa
konsekwensi orang mengaku Allah sebagai TSA? Konsekwensinya adalah taat
(aslama/tunduk dan patuh) kepada Allah. gak usah lagi ngutip-ngutip ayat ini
ayat itu. Nabi &Rasul juga melihat fenomena alam sekitar ini.
• Jadikan
Allah itu RMU. Rabb=pencipta dan pengatur, M=raja, U=yang menjadi tuan/majikan
manusia. Mau mukmin atau kafir tetap ada dalam tangan dia. Orang kafir juga
Allah yang atur, karena dia Rabb, tidak ada yang mengatur di alam semesta ini
kecuali dia.
• Di
dunia ini ada satu kekuatan system yang mengatur-nya. Di dalam system itu ada
makodir/hukum yang berjalan. Semua mahluk, hidup menurut hukum yang berlaku
apakah itu mahluk materi, nabati, hewani dan insane, karena mereka hidup dalam
system yang universalis. Karena semua mahluk itu bergerak dalam system
maka terbentuklah mizan, keseimbangan dan keteraturan.
• Apa
konsekwensi hidup tanpa ilmu dan tanpa arah ?
• Alam
ini diciptakan dengan haq/kebenaran/ ilmiah/ logis. Haq itu adalah sesuai
dengan kaedah-kaedah ilmu, jadi alam ini adalah fakta atau wajah dari ilmu.
• Mau
jadi pemimpin maka harus menguasai ilmu (wa allama adama asma kullaha).
Karena itu kita harus menguasai ilmu alam dan mengetahui hukum-hukum yang
berasal dari psiko-sosial manusia.
• Jadi
tugas kita yaitu mengembalikan manusia kepada ilmu, sebab manusia yang tidak
berdasarkan ilmu pasti akan berujung kebatilan, dan kerusakan di muka bumi ini.
Sekecil apapun perbuatan tanpa ilmu pasti akan bathil/kerusakan.
• Apa
pula konsekwensi hidup dengan ilmu ?
• Kalau
hidup dengan ilmu maka kita akan mendapat derajat yang tinggi.
• Karena
itu kerja Thomas Alfa Edison dalam menciptakan bholamp sebetulya adalah atas
bimbingan Allah, tidak perduli apakah ia iman atau tidak
• Jadi
apa maknanya rezeki, yang selama ini dikejar-kejar seluruh umat manusia?
Susbtansi rezeki itu sesungguh nya adalah bentuk respon dari alam sekitar kita.
• Karena
itu, rezeki bukan di dapat dari doa, tetapi dari perbuatan yang
sungguh-sungguh. Doa minta rezeki itulah sesungguhnya yang menjadi kebodohan
massal.
• Itulah
sebabnya kita harus keluar dari doktrin agamis. Dunia ini harus dibebaskan dari
dongeng-dongeng. Adanya perdukunan itu karena mereka tidak paham ilmunya.
• Jadi
dien itu adalah kepatuhan, penyerahan diri kepada sang khalik, sebagaimana
semua mahluk menyerahkan dirinya kepada sang TYME.
• Orang-orang
musyrik …sesungguhnya yang tidak ingin jika mahluk tunduk pada system alam ini.
• Sekarang
yang terjadi adalah kebanyakan orang menyatakan taat kepada Allah dan yang
dilakukannya adalah sebatas ritual saja. sehingga ritual menjadi alat untuk
mencapai kebutuhan materi.
• Mengapa
Tuhan Semesta Alam tidak merubahnya dari dulu?
• Mengapa
baru saat ini kita lakukan penyadaran ?
• Semua
perbuatan ada yaumiddien-nya (ada masanya) yaitu hari dimana manusia
menuai hasil dari perbuatannya baik secara pribadi maupun secara social (ada
masanya). Kalau yaumnya belum datang ya belum terjadi ajalnya.
• Yang
menjadi masalah adalah tidak ada kekuasaan haq yang legitimate saat ini.
Sekalipun haq namun tidak punya kekuasaan, ya tidak jalan. Allah bukan hanya
berkuasa di langit tetapi juga berkuasa di bumi, baginyalah kekuasaan di langit
dan di bumi. Jika yakin ada kekuasaan diluar kuasa Allah, maka itulah musyrik,
ada kerajaan diluar kerajaan Allah
• Dari
mana kita mesti mulai…. ?
• Yang
perlu disadarkan kepada manusia bahwa semua manusia saat ini hidup dalam
kerajaan Allah yang sungguh sangat besar. Kursi Allah meliputi langit dan bumi,
dia bersemayam/ berkuasa di mana saja, temasuk di dalam diri-kita
masing-masing.
• Dari
semua yang pada tubuh/di dalam diri kita semuanya sudah aslama, ada satu titik
yang terkadang dia tidak bersemayam TYME di dalamnya yaitu di qolbu-nya manusia
(god-spot)
• Jadi
untuk memperbaiki manusia sebetulnya intinya adalah memperbaiki
qolbunya-saja/god-spotnya. Karena pada manusia kebanyakan saat ini yang duduk
di dalam qolbu-nya adalah bukan Allah tetapi nafs-nya.
• Maka
qolbu itu perlu dibersihkan (brain-wash). Maka tugas kita adalah
menempatkan TSA bersemayam di dalam qolbu kita. Ketika Allah sudah menguasai
god-spot satu orang manusia saja (rasul), maka dia akan menciptakan komunitas
dan peradaban yang luas
• Dari
mana sumber ilmu ini semua ?
• Maka
penting untuk dicerdasi….bagaimana cara Tuhan bicara dan membimbing manusia?
Pada saatnya harus ada orang yang dipilih oleh Allah, karena waktunya telah
tiba. Di dalam alkitab dikatakan Malaikat itu hanyalah suatu penamaan, sebab
kalau tidak diberi nama kita akan kesulitan, tetapi esensinya adalah Allah.
• Apakah
para rasul = Allah? tidak....tetapi Allah ada di dalam Qolbu-nya, sehingga ia
menjadi bahagian daripada Allah, jelmaan dari Allah, wamayantiku anilhawa
inhuwailla wahyu yuha…maka ada dikatakan dalam kitab…bahwa orang mukmin itu
adalah tangan kanan Allah
• Kalau
ada … orang yang menolak kamu, maka sama dengan ia menolak aku, orang yang
menolak aku, adalah orang yang menolak mengutus aku. Inilah pembicaraan
universal yang saling kait-mengkait.
• Seluruh
alam ini adalah wajah-Nya, kemanapun kamu menghadap maka kamu melihat wajah
tuan. Alam ini adalah manifestasi atau esensi dari dia.
• Jadikan
kita sebagai tanaman Allah, kalau tanaman Allah lantas dari mana bibitnya?
bibitnya adalah firman Allah. Siapa yang mendidik kamu itulah yang akan menanam
sesuatu dalam dirimu.
• Pengikut
Budha ada seorang Guru bernama Hui Neng. Dia buta huruf. Dia tidak dapat
membaca, tidak dapat menulis. Tetapi ia terkenal selama berabad-abad dan bahkan
semakin populer saat ini, sejak Budhisme Zen, atau Ch'an atau Budhisme China
menunjukkan jalanNya ke Barat.
• Karena
hakekat Ketuhanan atau Kerajaan Allah berada di dalam diri kita, atau hakekat
Kebudhaan dilahirkan di antara kita. Inilah apa yang kita namakan
"kebijaksanaan" dalam istilah ilmiah, atau apa yang kita namakan
sebagai 95 persen dari kemampuan yang tidak kita manfaatkan.
• Karena
para ahli telah membuktikan bahwa kita hanya menggunakan 5 persen kebijaksanaan
kita, dari kapasitas otak kita.
• Guru
mengatakan bahwa, yang dapat menggunakan 100 persen kebijaksanaan atau
kecerdasannya merupakan seorang Buddha, Kristus, Lau Zi, Krishna atau Muhammad,
atau siapapun yang dipercaya memiliki daya otak terbesar di dunia kita. Mereka
adalah yang mengetahui rahasia memasuki keseluruhan kerajaan kecerdasan kita
• Apa
kesimpulan dari ini semua ?
• Bahwa
dengan ( .. ) kita tidak lagi ngomongin
tentang kitab…tetapi yang kita ngomongin adalah tentang alam , manifestasi –
wujud dari yang dibicarakan dalam kitab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar